Rabu, 03 Juli 2019

Teori Krugman ekonomi internasional

Setelah dinobatkan sebagai penerima penghargaan Nobel Ekonomi 2008, nama Paul Krugman tentu tidak lagi menjadi nama yang asing. Dosen Princeton University ini dinilai berhasil menghasilkan teori baru perdagangan internasional yang mampu memenuhi tiga kriteria penting: cocok dengan fakta, masuk akal, dan memiliki manfaat. Ketika membaca tulisannya yang berjudul Trade and Geography: Economies of Scale, Differentiated Products and Transport Costs, kita akan mengetahui bahwa Paul Krugman memang berhasil membuat sebuah terobosan teori yang sangat relevan dengan kondisi ekonomi internasional kontemporer. Uniknya, formulasi teori dari Krugman ini relatif sederhana.
Krugman dipandang mampu menggabungkan perdagangan internasional dan geografi ekonomi yang sering dianggap sebagai sub-disiplin ilmu yang terpisah. Jika perdagangan internasional berbicara mengenai transaksi perdagangan antar negara, geografi ekonomi lebih berfokus pada arus migrasi individu atau perusahaan yang melampaui batas-batas geografis. Geografi ekonomi juga mencermati bagaimana konsentrasi aktivitas ekonomi di perkotaan semakin meningkat dan bagaimana kota-kota tersebut mengorganisasi dirinya sendiri (ekonomi perkotaan).
Dari analisis ini lahirlah konsep skala ekonomi di mana Krugman kemudian berhasil memformulasikan teori baru mengenai dampak perdagangan bebas dan faktor-faktor penentu terjadinya migrasi global. Kreasi cemerlang dari Krugman ini akhirnya tidak hanya menjadi sebuah teori baru dalam perdagangan tetapi juga menjadi teori baru dalam ekonomi geografi di mana lokasi faktor-faktor produksi dan aktivitas ekonomi dapat dianalisis secara terpadu dalam sebuah kerangka model equilibrium yang lazim digunakan untuk analisis ekonomi.
Analisis Krugman berfokus pada dampak skala ekonomi terhadap sektor perdagangan dan lokasi bisnis. Konsep skala ekonomi diperoleh dari analisis yang berakhir pada kesimpulan bahwa makin banyak barang dan jasa diproduksi di satu pabrik yang sama, makin rendah pula biaya produksi yang harus dikeluarkan. Menurut Krugman, pasar tidak akan berkompetisi secara sempurna seperti yang dinyatakan oleh para pencipta teori perdagangan internasional terdahulu.
Bagi Krugman, teori comparative advantage yang diciptakan oleh David Ricardo pada abad ke-19, tidak lagi dapat menjawab fenomena perdagangan internasional pada saat ini. Ricardo yang menyempurnakan teori absolute advantage Adam Smith, menyatakan bahwa tiap negara perlu mencari spesialisasi produksinya agar proses ‘barter’ terjadi dan pendapatan negara meningkat. Lebih lanjut Krugman mengungkapkan bahwa dalam faktanya, perdagangan dunia abad 20 dan 21 didominasi hanya oleh segelintir negara yang ternyata memperdagangkan produk yang sama.
Jika menggunakan teori David Ricardo, seharusnya akan lebih menguntungkan bagi China yang berupah buruh rendah untuk berfokus pada produksi sektor manufaktur. Di sisi lain, AS yang berteknologi lebih tinggi, misalnya, akan lebih menguntungkan jika berfokus untuk memproduksi peralatan elektronik seperti komputer dan handphone. Nyatanya, China tidak kehilangan keunggulannya ketika pada saat yang bersamaan memproduksi peralatan elektronik yang serupa dengan produksi AS. AS pun memproduksi manufaktur yang serupa dengan China. Produk-produk kedua negara inilah yang merajai panggung perdagangan internasional.
Krugman berasumsi bahwa jika ada barang berbeda sejumlah n dan komsumen menyenangi produk yang bervariasi, dapat dirumuskan dalam fungsi:
n
U = ∑    v(ci)
i=1
Dari fungsi ini, Krugman menjelaskan bahwa perbedaan harga antar barang membuat konsumen lebih memilih untuk mengkonsumsi lebih dari satu jenis barang. Oleh karena itu, semakin banyak barang diproduksi di satu pabrik yang sama, biaya produksi yang harus dikeluarkan akan semakin rendah. Akibatnya, pabrik baru akan memasuki pasar dengan menambah variasi produknya. Dengan kata lain, biaya produksi dapat ditekan jika unit produksi mencapai jumlah tertentu. Meski demikian, biaya produksi juga dapat kembali meningkat jika jumlah barang produksi naik atau skala ekonomi tidak lagi tercapai.
Hummels dan Levinsohn (1993, 1995) yang mencoba menguji teori Krugman menemukan bahwa teori ini ternyata dapat bekerja dengan sangat baik. Keduanya melakukan analisis pada perdagangan antara negara-negara maju (dengan kecenderungan konsumen memilih produk yang beragam) dengan negara-negara kurang berkembang (di mana monopoli perdagangan banyak terjadi). Hampir seluruh negara berupaya untuk meningkatkan skala ekonominya.
Agar skala ekonomi meningkat, sebuah pabrik baru akan mencari negara lain yang mampu mendukung keberadaan unit produksi dalam jumlah yang besar. Dengan dukungan kemajuan teknologi, transportasi, dan informasi, pabrik tersebut akan memindahkan proses produksinya dengan mudah. Inilah yang akan mendorong migrasi tenaga kerja.
Krugman mengungkapkan bahwa ada kecenderungan pekerja bermigrasi ke wilayah pusat pekerja terbesar yang akhirnya akan menciptakan variasi produk yang sangat beragam. Dengan kata lain, konsentrasi terjadi dalam hal barang dan jasa yang diproduksi maupun lokasi barang tersebut dibuat.
Krugman melanjutkan konsep skala ekonomi eksternal Henderson (1974) yang mengungkap bahwa perkotaan cenderung akan terspesialisasi dengan perindustrian. Berdasarkan skala ekonomi, industri-industri akan cenderung terkonsentrasi di kota-kota besar. Konsentrasi produksi pada satu wilayah tertentu (dalam hal ini wilayah perkotaan), memungkinkan skala ekonomi dapat terealisasi karena kedekatan lokasi dengan pasar akan meminimalisasi biaya transportasi (home-market effect).
Akibat konsentrasi ini, wilayah-wilayah akhirnya terbagi menjadi dua yakni wilayah core (inti) di perkotaan sebagai konsentrasi perkembangan IPTEK, serta periphery (pinggiran) yang lebih terbelakang. Model ini dikembangkan dari pilihan lokasi dari pabrik dan individu.
Pabrik memilih perkotaan untuk meningkatkan skala produksinya sekaligus menghemat biaya transportasi. Individu juga tertarik untuk bermigrasi ke perkotaan yang menawarkan upah buruh yang lebih tinggi dan produk yang lebih beragam. Kecenderungan ini meningkatkan kapasitas pasar sekaligus makin memacu pabrik dan individu untuk bermigrasi ke kota. Lingkaran sebab akibat dan equilibrium baru pun akan terbentuk.
Secara keseluruhan, teori Krugman mampu menjelaskan hubungan positif antara ukuran pasar dengan tingkat upah, hubungan antara ukuran pasar dengan migrasi, dan kaitan antara satu sama lain.Teori Krugman juga mampu membuktikan kalkulasi produktivitas pada suatu wilayah. Dalam perdagangan, teori ini mampu membuat sebuah strategi kebijakan perdagangan.
Contohnya, upaya suatu negara untuk mempengaruhi perdagangan negara lain dengan memberlakukan hambatan perdagangan seperti tarif. Ketika perdagangan berjalan dalam kerangka spesialisasi, teori ini tetap relevan. Dalam karyanya yang lain yang berjudul Trade Policy and Market Structure, Krugman memperlihatkan bahwa proteksi dapat mereduksi pendapatan domestik, subsidi impor dapat memperbaiki neraca perdagangan, dan tarif dapat menurunkan harga domestik.
Dengan karyanya ini, Paul Krugman dinilai berhasil membuka pemahaman baru mengenai perdagangan dan lokasi aktivitas ekonomi dan menjadi dasar terbentuknya teori baru dalam perdagangan internasional dan geografi ekonomi. Dengan demikian, kolumnis tetap pada harian New York Times ini berhak mendapatkan Nobel dan uang tunai senilai 1,4 juta dollar AS. Hadiah ini menjadi semakin istimewa karena sejak tahun 2000, peraih hadiah Nobel Ekonomi selalu lebih dari satu.
Kita perlu memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada Paul Krugman yang teorinya mampu memberikan terobosan yang tidak hanya bermanfaat bagi para peneliti selanjutnya namun juga bagi perkembangan ekonomi internasional yang bersifat dinamis. Terlepas dari itu, kita seharusnya mampu memanfaatkan teori ini untuk meningkatkan keunggulan produk Indonesia yang selama ini masih terbatas pada sektor agrikultur bernilai minim. Konsentrasi pada perkotaan juga dapat disiasati dengan diversifikasi unit-unit usaha yang tentunya harus didukung oleh infrastruktur dan konsistensi penegakkan hukum.
Dalam skala yang lebih luas, Indonesia perlu membenahi berbagai faktor klasik yang menyebabkan munculnya biaya ekonomi tinggi seperti korupsi dan birokrasi yang terlampau gemuk. Kekacauan ini hanya akan menurunkan skala ekonomi.














#bangganarotama
#narotamajaya
#thinksmart
#pebisnismudaindonesia
#wirausahanarotama
#narotamamendunia
#missmanagement
#sahabatayurai


Tugas Dosen 

Nama : Yuliana Maulidya
NIM : 01218085

Dosen : Hj. I. G. A. Aju Nitya Dharmani, SST, SE, MM
Whatsapp : +6285314902424
Blog dosen : https://ayuraimanagement.blogspot.com/
Blog Universitas : https://narotama.ac.id/

Laporan Kunjungan Ekspor Impor di PT. Terminal Petikemas Surabaya

LAPORAN KUNJUNGAN EKSPOR IMPOR
PT.TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA


YULIANA MAULIDYA
(01218085)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA


A.   Agenda Pelaksanaan
Hari/Tanggal                           : Rabu, 27 Juni 2019
Waktu Pelaksanaan                : Pukul 10.00 WIB
Jumlah Peserta                       : 48 Orang
Dosen Pendamping                 : Hj. I.G.A. Aju Nitya Dharmani S.T., S.E., M.M
Alamat Tujuan                                    : PT. Terminal Petikemas Surabaya
Jl. Tj. Mutiara No.1, Perak Bar., Kec. Krembangan, Kota SBY,    Jawa Timur 60177
Agenda                                    : Cerita profil perusahaan, , berkeliling terminal.

B.   Profil Perusahaan
Nama Perusahaan      : PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA
Bidang                         : Jasa Ekspor Impor
Didirikan                     : 1992
Slogan                         : Istimewa Disetiap Suasana
Situs Website              : https://www.tps.co.id/









C.    Sejarah Perusahaan
Sejarah Singkat PT. Terminal Petikemas Surabaya PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan fasilitas terminal petikemas untuk perdagangan domestik maupun internasional bagi pelaku usaha di wilayah Indonesia Timur. PT. TPS juga menyediakan jasa transportasi pengiriman barang secara efisien dan tepat waktu. Saat ini TPS mengantongi ISO 9001 (standar mutu), ISO (standar lingkungan), OHSAS (standar keselamatan dan kesehatan kerja), dan ISPS Code (standar keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan). TPS juga merupakan satusatunya terminal di Indonesia dan satu-satunya operator terminal di Indonesia yang memiliki sertifikat C-TPAT dan ISO 28000:2007 (sistem manajemen keamanan untuk rantai pasok). 2.2 Visi, Misi dan Motto PT. Terminal Petikemas Surabaya PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki visi dan misi, adapun visi dan misi PT. Terminal Petikemas Surabaya sebagai berikut : a. Visi PT Terminal Petikemas Surabaya, sebagai sebuah terminal berstandar kelas dunia di Indonesia, berkomitmen untuk mempertahankan posisi TPS yang unik dan menonjol yaitu sebagai Pintu Gerbang ke Kawasan Indonesia Bagian Timur, untuk memastikan bahwa perusahaan mampu menyediakan layanan bermutu yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan untuk menyediakan layanan terbaik bagi para pelanggan. Dengan motto perusahaan yaitu Reliable Terminal with Service Excellence (Terminal Terpercaya dengan Layanan Sempurna), kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama TPS. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan berupaya untuk : 1. Menyediakan dan memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada para pelanggan, yaitu memuat dan membongkar petikemas tepat waktu dan terjadwal. 2. Menyediakan layanan ekstra kepada para pelanggan apabila petikemas mereka membutuhkan tempat lebih banyak atau peralatan tambahan lainnya, seperti reefer plug, yang digunakan untuk mempertahankan suhu dingin petikemas. 3. Menyediakan fasilitas tambahan lain, pada saat pembongkaran atau pemuatan petikemas, seperti penyediaan air bersih atau bahan bakar. 4. Mengutamakan kepuasan para pelanggan dengan menyediakan layanan bagi mereka dengan sepenuh hati. b. Misi Misi PT Terminal Petikemas Surabaya adalah menjadi suatu perusahaan yang terus maju, tanggap, dapat dipercaya, yang menyediakan fasilitas terminal petikemas yang dapat memenuhi semua permintaan baik untuk perdagangan domestik maupun internasional bagi seluruh masyarakat perdagangan di kawasan Indonesia bagian timur. 5. Berupaya menggalang dukungan dari masyarakat luas dalam menjalankan perannya sebagai perusahaan milik masyarakat. c. Motto Reliable Terminal with Service Excellence, Sebagai sebuah terminal petikemas yang berhubungan dengan pembeli baik dalam atau luar negeri, maka perusahaan harus menjadi yang dapat diandalkan dan terpercaya. Oleh karena itu, untuk menjadi terminal petikemas yang dapat diandalkan, perusahaan harus didukung oleh layanan yang sempurna. 



D.   Visi dan Misi
Visi
Menjadikan PT. Terminal petikemas sebagai salah satu terminal ekspor impor yang terbaik dan terbesar di Indonesia. Dengan senantiasa mengutamakan kepuasan para pelanggan, menjunjung tinggi komitmen kepercayaan para pemegang saham, dan para karyawan. Serta memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan. Menjadi pelaku penyedia jasa pelabuhan yang prima, berkomitmen memacu integrasi logistik nasional.
Misi
-Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara konsisten.
-Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya logistik yang kompetitif.
-Memenuhi harapan semua stakeholders melalui prinsip kesetaraan dan tata kelola perusahaan (GCG) yang baik.
-Menjadikan SDM yang kompeten, berkinerja handal dan berpekerti luhur.
-Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus perdagangan.

E.    Tujuan Kunjungan
Adapun tujuan kunjungan ke PT. Terminal Petikemas Surabaya antara lain sebagai berikut :
1.      Mengetahui Pelayanan yang diterapakan oleh PT. Terminal Petikemas Surabaya sehingga bisa mendapatkan penghargaan-penghargaan di Bidang Pelayanan Publik .
2.      Menambah wawasan mahasiswa tentang Manajemen Pelayanan dan ekspor impor

F.    Hasil Kunjungan
Tutor dari PT.PELINDO menjelaskan berbagai macam barang, tempat dan alat yang terdapat disana seperti kegiatan bongkar muat peti kemas, berbagai jenis container, dan alat- alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan di PT.PELINDO tersebut. Kami juga dibawa mengelilingi container yard atau lapangan penumpukkan container hingga ke dermaga.
Kegiatan bongkar muat peti kemas meliputi, stevedoring, cargodoring dan receiveing/delivery. Dimana Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke dermaga/ tongkang/ truk atau memuat barang dari dermaga/ tongkang/ truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam palka kapal dengan menggunakan derek kapal atau derek darat. Sedangkan Cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali/ jala-jala ( tackle) di dermaga dan mengangkut dari dermaga ke gudang/ lapangan penumpukan barang atau sebaliknya. Dan Receiving/delivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari timbunan/tempat penumpukan di gudang/ lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/ lapangan penumpukan atau sebaliknya.

G.   Corporate Social Responsilbility
Sebagai salah satu perusahaan jasa ekspor impor terbesar yang ada di Indonesia, PT. Terminal Petikemas surabaya memiliki program CSR sebagai bentuk kepedulian dan bakti terhadap masyarakat sekitar. Ada 3 bidang CSR yang diterapkan yaitu :
Bidang Sosial:
  1. Pembangunan atau perbaikan infrasturktur di daerah-daerah terpencil (Jembatan Penghubung antar desa dan Fasilitas Umum).
  2. Pembangunan dan perbaikan tempat-tempat ibadah.
  3. Perbaikan jalan, perbaikan dan pembersihan saluran air, kebersihan lingkungan dengan memberikan tempat dan gerobak sampah.
  4. Kegiatan sosial seperti pelayanan kesehatan gratis, Service motor gratis, dan bantuan biaya operasi untuk penderita kelainan bawaan.
  5. Pemberantasan kemiskinan pada bidang perumahan adalah salah satu target diantara target lain yang bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan seperti Perbaikan rumah tidak layak huni kepada masyarakat yang kurang mampu.
Bidang Pendidikan:
  1. Pengembangan, dan perbaikan fasilitas gedung SD, SMP, SMA. Dimana proyek-proyek tersebut, PT TPS telah melaksanakan dan mengawasi proses pekerjaannya kemudian menyerahkan bangunan tersebut kepada pihak sekolah yang bersangkutan.
  2. Bantuan fasilitas prasarana sekolah dan pengembangan kurikulum.
  3. Memberikan beasiswa kepada siswa SMA dan mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya dan sekitarnya yang berasal dari keluarga yang tidak mampu.
  4. Partisipasi dalam kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan kemampuan bakat siswa yang diselenggarakan oleh para pelajar dan mahasiswa.

Bidang Pengembangan Daerah:
Bantuan pengembangan program pelatihan dan pengetahuan anggota asosiasi di pelabuhan yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan produktivitas yang mengarah kepada kegiatan operasional yang lebih baik. Membangun semangat kewirausahaan bagi masyarakat sosial ekonomi rendah dan mendorong mereka untuk memiliki kemauan untuk belajar dan meningkatkan keterampilan dalam bentuk pengembangan kewirausahaan mandiri, melaksanakan kerja sama dengan pemerintah kota.
Merubah kampung kumuh menjadi kampung yang produktif, yang bertujuan untuk menciptakan menguatnya kesehatan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat setempat sehingga kualitas kehidupan meningkat.

H.   Analisis Bongkar Muat
ANALISA KEGIATAN BONGKAR MUAT PADA PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA UNTUK MEMPERCEPAT . PT. Terminal Petikemas Surabaya merupakan perusahaan handling petikemas terbesar yang ada di pulau Jawa yang selalu memperhatikan kepuasan pengguna jasa yaitu yang berhubungan dengan pelayanan penanganan petikemas yang murah, cepat, dan tepat waktu. Dengan peningkatan produktivitas diharapkan PT. Terminal Petikemas Surabaya dapat menjadi perusahaan yang maju, tanggap, dapat dipercaya yang menyediakan fasilitas terminal petikemas yang dapat memenuhi semua permintaan baik untuk perdagangan domestik maupun internasional. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat produktivitas container crane dan rubber tyred gantry (RTG) untuk mengetahui apakah cara yang ditempuh selama ini berjalan efisien atau tidak. Kemudian dilakukan perhitungan waktu standart operator container crane dalam menyelesaikan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa proses yang dapat meningkatkan kecepatan pelayanan bongkar muat dan memberikan rekomendasi perbaikan. Metode yang digunakan adalah analisa produktivitas dan perhitungan waktu standart. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perencanaan yang akurat, penggunaan mesin dengan optimal serta penggunaan working time secara efektif sehingga meningkatkan produktivitas bongkar muat.   

I.      Kesimpulan dan Saran
A.     KESIMPULAN
Kunjungan Lapangan ke PT.Terminal Petikemas Surabaya yang terkait dengan ekspor impor yang dapat saya simpulkan bahwa kegiatan ekspor impor pada PT. Terminal petikemas ini melayani pengguna jasa dalam negeri maupun dalam negeri yang sangat baik dan pengoprasian yang sudah sangat prsedur menjadikan pelayanan pada publik juga sangat baik . Lalu PT. Terminal Petikemas ini adalah Anak perusahaan dari PT. Pelindo III yang juga terkenal di indonesia .
B.      SARAN

Kunjung Lapangan ini sangat penting dilakukan sehingga mahasiswa bisa langsung melihat proses Ekspor Impor di samping teori yang di sampaikan di kelas, tetapi dalam hal kunjung ke PT. Terminal Petikemas ini masih banyak kekurang, karena jadwal kegiatan tidak bisa dilaksanakan secara maksimal, untuk itu kunjungan yang akan dilaksanakan selanjutnya bisa terlebih dahulu melakukan pra survey sehingga kunjungan bisa dilaksanakan secara maksimal.

Sumber link : https://www.tps.co.id/id-id/program-pengembangan-masyarakat/kategori
https://docplayer.info/47063997-Bab-ii-gambaran-umum-pt-terminal-petikemas-surabaya-2-1-sejarah-singkat-pt-terminal-petikemas-surabaya.html
Sumber lain : Majalah Terminal Petikemas surabaya
 UNTUK DOKUMENTASI BISA DI CEK DI 

LINK YOUTUBE  https://youtu.be/WKSlQBjXt0k

Nama: Yuliana Maulidya
NIM : 01218085

Dosen : Hj. I.G. A. Aju Nitya Dharmani, SST, SE, MM
Whatsapp : +6285314902424
Blog dosen : https://ayuraimanagement.blogspot.com/
Blog pribadi : https://yulianailidya.blogspot.com/
Blog Universitas : https://narotama.ac.id/


#BANGGANAORATA#NAROTAMAJAYA#THINKSMART#PEBISNISMUDAINDONESIA#NAROTAMAMENDUNIA#MISSMANAGEMENT